18 Desember 2011

Alasan Mengapa Blog Ku Tersembunyi

Pas update ini, hati tuh lagi gundah gulana. Gak bisa di ajak bercanda dan di sinisin. Di becandain cuma senyum, di sinisin nangis. Ah pokoknya galau banget lah saya pagi ini *sambil menyeka air mata*

Mungkin ini sekalian saya ngomongin alasan kenapa saya jarang ngeblog, tertutup, serta konfirmasi tentang salah paham di twitter tadi pagi. Yang berujung mood saya tinggal setengah untuk menjalani hari ini. Mungkin agak cengeng (bukan agak lagi tapi banget), karena saking gak tahannya dengan tekanan tadi pagi, saya mengurung diri di toilet kantor selama 20 menit cuma buat mewek. Itu yang di namakan nangis di atas jamban.

Langsung aja ya, otak lagi gak bisa konsen banget soalnya.

Saya sebagai manusia biasa sama seperti yang lainnya pasti punya keterbatasan. Baik dalam tingkah, pola bahasa, atau lainnya. Saya adalah orang yang tertutup, jarang orang yang tau siapa saya dan gimana saya sebenarnya. Saya gak punya banyak teman untuk bercerita karena saya adalah orang yang pemilih. Saya tidak mempunyai teman kelompok (geng) karena kurang suka berteman dengan orang yang sama (maaf gak  bermaksud nyinggung). Teman baik saya bisa di hitung dengan jari karena saya merasa dapat dekat dengan orang yang mempunyai satu pemikiran dengan saya. Apa kalian juga?

Saya memang seorang pemilih, apalagi ketika harus mengupdate sesuatu di blog. Saya gak mau menyinggung orang lain, tapi di satu sisi saya ingin membagi pengalaman yang pernah saya dapat selama ini. Dan mungkin ada juga orang-orang yang mendapatkan kejadian yang sesuai dengan saya tapi tidak tau harus bagaimana. Yang bisa saya lakukan adalah memberikan solusi, dan berharap semoga masalah orang itu cepat membaik.

Saya memang seorang pemilih, termasuk apa yang akan saya bahas di twitter. Terkadang ketika datang suatu ide, saya akan langsung mengupdate sebelum lupa. Saya hanya ingin agar orang lain juga mengerti maka dari sesuatu yang ada di dunia ini.

Ketika saya mengupdate sesuatu, saya berusaha untuk tidak menyinggung atau menyindir orang lain. Kalau memang yang saya alami persis apa ya mereka alamni apa semua salah saya? Saya hanya mengungkapkan apa yang sedang saya alami dan yang saya rasakan.

Apa salah ketika saya berkicau 'sebelum memulai sesuatu harus di pikirkan dengan baik supaya gak nyesel' atau mungkin salah saya juga ketika saya mengatakan ingin 'mengurangi pemakaian handphone dan membuangi sim card' saya??

Saya mempunyai alasan tersendiri ketika berkicau di twitter, bukan hanya untuk tetap keep in touch dengan teman yang jaraknya jauh dengan saya, tapi kembali lagi ke awal, saya hanya ingin berbagi (meskipun sering menuhin timeline).

Sekaligus saya ingin memberitahu tentang kicauan saya pagi ini. Saya mengurangi pemakaian handphone karena tidak ingint erlihat terlalu sibuk dan sombong. Apalagi saya termasuk orangn yang sayang listrik (bayarnya mahal sih). Dan maksud saya membuangi sim card ialah karena saya memakai banyak sim card. Kalau di hitung-hitung lebih dari 5.

Sim card buat saya sama seperti manusia, yang harus di beri makan untuk tetap melangsungkan hidup. Dan untuk memberi makan kita harus mengeluarkan uang. Apa salah jika saya memutuskan untuk memangkas uang pulsa untuk sesuatu yang mungkin lebih penting??

Saya bukanlah manusia sempurna yang jauh dari kesalahan. Untuk yang merasa tersinggung dengan post di atas atau mungkin merasa kesinggung lagi, saya minta maaf dengan sangat. Murni yang saya inginkan hanyalah berbagi pengalaman dan hal lainnya serta mencari banyak teman.

Karena teman adalah keluarga yang kita pilih. Semoga penjelasan ini bisa menjelaskan sejelas-jelasnya. Dan gak akan ada lagi yang merasa tersinggung. *menyeka air mata

2 komentar:

  1. iya begitu lah brother bear, aku ngerasa kayaknya jahat banget. cuma ngupdate sesuatu langsung menyinggung orang

    BalasHapus